Senin, 27 April 2009

bab I

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses pembentukan kepribadian dan kemampuan dalam menuju kedewasaan. Dalam proses pendidikan selalu diberikan arahan dan bimbingan dari orang dewasa kepada anak yang belum dewasa agar menjadi dewasa, mandiri dan memiliki kepribadian yang matang.
Permasalahan pendidikan di negara ini adalah kualitas pendidikan yang tertinggal dari negara-negara tetangga. Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Hasil survey dari tahun 2007 Worl Competitiveness Year Book memaparkan daya saing pendidikan dari 55 negara yang disurvei, Indonesia berada pada urutan 53.(http://www.padang ekspress.co.id/content/ view/4784/80)
Kualitas pendidikan tinggi Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita. Jika dilihat dari survei Times Higher Education Supplement (THES) 2006, perguruan tinggi Indonesia baru bisa menjebol deretan 250 yang diwakili oleh Universitas Indonesia, kualitas ini berada di bawah prestasi Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) yang menempati urutan 185. Kumudian pada tahun 2007 menurut survei THES perguruan tinggi di Indonesia masih belum dapat menyaingi pergurun tinggi seperti di Singapura, Thailand dan seterusnya. (http://www.padang ekspress.co.id/ content/view/4784/80).
THES menggunakan 4 kriteria utama dalam menentukan skor rangking universitas di dunia, yaitu:
a. Kealitas penelitian (research quality) dengan bobot penilaian 60 %
b. Kesiapan kerja lulusan (grauate employability) dengan bobot 10 %
c. Pandangan internasional (international outlook) dengan bobot penilaian 10 %
d. Kualitan pengajaran (teaching quality) dengan bobot penilaian 20 % (http://romisatriawahono .net/2007/09/21/teknik-perangkingan-universitas-thes-qs/ )

Implikasi kualitas pendidikan rendah ini terhadap sumber daya manusia sangat jelas sekali. Kemampuan sumber daya manusia Indonesia jauh tertinggal, hal ini dapat dilihat dari hasil riset Ciputra yang menyatakan bahwa Indonesia hanya baru mempunyai 0,18% pengusaha dari jumlah penduduk sedangkan syarat untuk menjadi negara maju minimal 2% dari jumlah penduduk harus ada pengusaha. Saat sekarang singapura sudah mempunyai 7% dan Amerika Serikat 5% dari jumlah penduduk. (http://www.padang ekspress.co.id/content/view/4784/80)
Dampak yang lain dari rendahnya kualitas pendidikan dapat dilihat dari Human Development Index (HDI) Indonesia. Menurut laporan United Nation Development Programe/ UNDP HDI pada tahun 2007 dari 177 negara yang dipulikasikan HDI Indonesia berada pada urutan ke-107. Indonesia memperoleh indeks 0,728. Di kawasan ASEAN Indonesia menempati urutan ke-7 dari sembilan negara ASEAN yang dipublikasikan. Peringkat teratas di ASEAN adalah Singapura dengan HDI 0,922, disusul Brunei Darussalam 0,894, Malaysia 0,811, Thailand 0,781, Filipina 0,771, dan Vietnam 0,733. Sedangkan Kamboja 0,598 dan Myanmar 0,583 berada di bawah HDI Indonesia.(http://www.padang ekspress.co.id/content/view/4784/80)
Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program(DP).(http:www.sman2mks.com/index.php?option=com_content&task=view&id=698&Itemid=86)
Makna dari data-data tersebut adalah rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Jelas bahwa ada masalah dalam pendidikan Indonesia. Salah satunya ada pada mata pelajaran fisika. Diketahui, bahwa faktor-faktor pendidikan yang mempengaruhi proses belajar mengajar, yaitu : faktor tujuan, faktor pendidik, faktor peserta didik, faktor isi atau materi, faktor metode pendidikan dan faktor situasi lingkungan. Guru berpengaruh besar terhadap faktor-faktor pendidikan ini. Karena gurulah yang akan merencanakan dan melaksanakan program pengajaran. Apalagi fisika adalah suatu pembelajaran yang tidak mudah untuk dipahami jika hanya mengutamakan pemahaman sendiri oleh peserta didik. Keterbatasan faktor-faktor inilah yang selalu menjadi kendala umum bagi pembelajaran fisika di sekolah-sekolah disamping kendala-kendala lainnya. SMAN Plus yang pada dasarnya merupakan sekolah yang diisi oleh para siswa pilihan dari propinsi Riau ini juga mempunyai beberapa kendala karena tidak semua siswa suka mata pelajaran fisika. Untuk itu perlu adanya suatu rangsangan yang kuat yang dapat berdampak baik pada perbaikan hasil belajar yang diperoleh siswa, seperti menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dengan peralatan praktikum yang memadai, karena fisika perlu untuk di buktikan melalui praktikum karena menjelaskan kondisi-kondisi nyata dalam kehidupan.
Pembelajaran fisika khususnya pada pokok bahasan gerak melingkar merupakan sesuatu yang selalu memberikan kegiatan berfikir ekstra bagi siswa. Kekurang mampuan siswa dalam memahami konsep gerak, salah satunya gerak melingkar diantaranya disebabkan karena kurang terdapatnya alat bantu pembelajaran yang dapat mengaktualkan konsep tersebut. Sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami konsep gerak melingkar yang nantinya menyebabkan siswa juga kesulitan memahami konsep dinamika rotasi. Kekurangmampuan siswa memahami konsep pelajaran akan berdampak pada hasil belajar para siswa yang cenderung rendah dan ini juga sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap beberapa siswa.
Pembelajaran gerak melingkar merupakan pembelajaran yang menerangkan tentang kondisi-kondisi yang dialami oleh sebuah benda yang memiliki lintasan yang melingkar baik yang sedang bergerak dengan kecepatan yang konstan maupun yang bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah. Gerak melingkar sebuah benda dalam kehidupan sehari-hari dapat kita jumpai pada gerak roda kendaraan, mesin girinda, katrol, berbagai bentuk permainan dan banyak lagi lainnya yang menggunakan prinsip gerak melingkar. Begitu banyaknya prinsip-prinsip gerak melingkar yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, sementara penguasaan konsep siswa terhadap materi tersebut cenderung kurang, hal ini merupakan suatu masalah yang harus dipecahkan. Maka, diperlukan adanya suatu alat bantu belajar gerak melingkar yang dapat membantu mereka dalam memahami konsep-konsep yang ada. Agar alat yang dihasilkan dapat digunakan dalam proses pembelajaran maka alat yang didisain perlu diteliti.


B. Identifikasi Masalah
Kesulitan siswa untuk memahami konsep gerak melingkar selalu menjadi permasalahan dalam pelajaran. Sementara itu konsep gerak melingkar merupakan dasar dari pembelajaran dinamika rotasi yang tentunya nanti akan memberikan dampak yang kurang baik terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Kesulitan siswa dalam memahami konsep gerak melingkar mungkin dikarenakan siswa tidak dapat menyatakan konsep gerak tersebut dalam fikiran mereka sehingga diperlukan adanya alat yang dapat mengaktualisasikan konsep tersebut.

C. Pembatasan Masalah
Penelitian disain alat gerak melingkar dibatasi pada uji validitas, praktikalitas, dan efektivitas dalam pembelajaran. Uji validitas terbatas pada ketelitian, keakuratan, keberulangan data, dan akurasi alat gerak melingkar terhadap teori. Uji praktikalitas terbatas pada keberfungsian, ukuran, perawatan, kemudahan, keamanan, keterandalan, visibilitas internal, ekonomis, edukatif, sosiologis, dan waktu. Dan uji efektifitas alat gerak melingkar terbatas pada lamanya waktu pembelajaran gerak melingkar beraturan dan hasil belajar siswa.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimana validitas dan praktikalitas alat bantu belajar gerak melingkar beraturan
2. Bagaimana efektifitas alat bantu belajar gerak melingkar beraturan dalam proses pembelajaran fisika?”

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk dapat mengembangkan alat pembelajaran gerak melingkar yang valid, praktis dan efektif dalam pembelajaran gerak melingkar beraturan.




F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, mengembangkan kemampuan peneliti untuk mendapatkan alat pembelajaran yang bisa dijadikan sebagai suatu alat pembelajaran yang efektif dalam proses pembelajaran gerak melingkar.
2. Bagi sekolah, dengan kemampuan siswa yang semakin meningkat tentu akan berdampak pada mutu sekolah.
3. Bagi siswa, dengan adanya alat pembelajaran diharapkan siswa lebih aktif dan lebih mudah dalam memahami konsep gerak melingkar dan hasil pembelajaran akan semakin meningkat, juga dapat memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran berikutnya yang berhubungan dengan gerak melingkar seperti dinamika rotasi.
4. Merupakan literatur yang dapat dijadikan panduan bagi penelitian selanjutnya.

G. Spesifikasi Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah alat gerak melingkar beraturan yang bahan dasarnya terbuat dari kayu triplek tebal 1 cm, sebagai motor digunakan motor kipas angin yang dilengkapi dengan kapasior 1,2 F sehingga dapat membuat kecepatan putar menjadi rendah. Agar dapat menguji untuk beberapa tingkatan kecepatan diberikan tombol pengatur kecepatan yaitu dengan tingkat kecepatan rendah, sedang dan tinggi. Karena digunakan untuk kegatan demonstrasi, alat ini dibuat dalam ukuran besar 40 cm x 80 cm sebagai dinding tempat melekatnya roda dan 40 cm x 80 cm sebagai dasar tempat melekatnya motor dan pengatur kecepatan. Roda-roda yang digunakan dibuat berfariasi dengan ukuran diameter 25 cm dan 30 cm. Sedangkan untuk mengidentifikasi hubungan roda-roda, digunakan roda sepeda/ mainan anak-anak, cd dengan ukuran diameter 17 cm dan 12 cm. Untuk mengukur sudut tempuh roda, terdapat karton yang diberi skala pengukuran sudut dari 00-3600 dan untuk mengukur jarak tempuh digunakan meteran jahitan sedangkan untuk menjelaskan arah kecepatan, dan percepatan digunakan anak panah yang terbuat dari kertas tebal yang bisa di bongkar pasang karena di lengketkan oleh valclo. Alat gerak melingkar ini dapat digunakan dalam pembelajaran gerak melingkar beraturan dalam menjelaskan besaran-besaran yang ada pada gerak melingkar, menjelaskan arah kecepatan hingga dibuktikanlah percepatan sentripetal yang menyebabkan terjadinya gerak melingkar, juga menjelaskan ciri-ciri benda yang sedang bergerak melingkar beraturan, dan hubungan roda-roda, karena alat gerak melingkar ini dapat mengukur sudut tempuh yang dihasilkan oleh benda yang sedang bergerak melingkar (roda-roda) pada waktu tertentu, dari pengukuran sudut pada waktu tertentu dan jari-jari roda maka dapat ditentukan jarak tempuh benda, kecepatan sudut, kecepatan linier benda yang sedang bergerak melingkar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar