Senin, 27 April 2009

bab III

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan alat bantu belajar. Alat bantu belajar yang dikembangkan pada penelitian ini adalah perangkat laboratorium fisika SMA pada pokok bahasan gerak melingkar khususya gerak melingkar beraturan.
Penelitian pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk.(Conny R Semiawan, 2007: 183). Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sunarto bahwa Penelitian pengembangan adalah upaya untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk materi, media, alat dan/ atau strategi pembelajaran, digunakan mengatasi masalah pembelajaran dikelas/ laboratorium dan bukan untuk menguji teori. Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah menguji keefektifan produk yang telah dibuat. (Soenarto, 2005: 1)
Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan bermacam-macam. Dalam bidang pendidikan produk yang dihaslkan misalnya kurikulum yang spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga pendidikan, sistem evaluasi, model uji kompetensi, penataan ruang kelas untuk model pembelajar tertentu, model unit produksi, model manajemen, sistem pembinaan pegawai, sistem penggajian dan lain-lain (Sugiyono, 2008: 412).
Secara umum, langkah-langkah penelitian pengembangan adalah menemukan potensi masalah, Pengumpulan data, disain produk, validasi disain, revisi disain, uji coba produk, revisi produk, ujicoba pemakaian, revisi produk, produksi masal (Sugiyono, 2008: 408)
Untuk menguji keefektifan produk yang dibuat akan dilakukan beberapa pengujian yang berupa validitas dari alat yang dibuat. Validitas alat gerak melingkar akan diuji Presisi dan akurasi nya saja melalui penggunaan alat–alat praktikum yang dilakukan siswa yang dikembangkan untuk beberapa percobaan sesuai dengan materi pokok alat-alat yang dikembangkan. Untuk melihat daya guna alat terhadap pemahaman konsep siswa, maka terlebih dahulu soal tes yang akan digunakan untuk mengukur diujikan kevalidtan, sehingga hasil tes yang dilaksanakan dapat menjadi tolak ukur keberhasilan alat gerak melingkar tersebut dalam membantu memberikan pemahaman konsep kepada siswa.

B. Uji coba penelitian
Uji coba keefektifan alat pembelajaran gerak melingkar dilakukan terhadap siswa-siswi kelas X SMAN Plus Propinsi Riau. Dijadikannya SMAN Plus Propinsi Riau sebagai tempat uji coba penelitian adalah karena SMAN Plus Propinsi Riau merupakan tempat dimana peneliti mengajar, yang problem pembelajarannya menjadi salah satu acuan bagi peneliti untuk di pecahkan.

C. Defenisi Operasional
1. Validitas dan praktikalitas alat gerak melingkar.
Validitas alat gerak melingkar ini ditinjau secara empiris Validitas empiris yang dilalukan pada penelitian ini mencakup pada ketelitian (presisi), Ketepatan (akurasi), keberulangan data, dan keakuratan data hasil penelitian terhadap teori yang ada.. Dimana, ketelitian (presisi) adalah suatu ukuran yang menytakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar X0. Ketepatan (Akurasi) adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama. Dengan memberikan suatu ukuran yang menunjukkan perbedaan hasil-hasil pengukuran pada pengukuran berulang. (Marten, 2004. 32). Keberulangan adalah ukuran keragaman data hasil percobaan. Keberulangan data dilihat dari uji variansi data. Praktikalitass oleh validator mencakup pada hal keberfungsian, ukuran, kesederhanaan, kemudahan, keamanan, ketepatan, visibilitas internal, nilai ekonomis, edukatif, sosiologis dan waktu.

2. Hasil Penguasaan konsep peserta didik.
Penguasaan konsep merupakan kemampuan sisiwa memahami konsep-konsep yang ada dalam materi pembelajaran. Penguasaan konsep peserta didik dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh setelah pembelajaran selesai yang meliputi hasil belajar kognitif siswa, kemampuan unjuk kerja dan sikap
Unjuk kerja siswa merupakan gambaran yang menjelaskan tentang kemampuan siswa mengolah data hasil praktikum. Karena alat yang disediakan hanya satu buah maka pengamatan unjuk kerja siswa hanya dilakukan terhadap 1 kelompok yang beranggotakan perwakilan dari masing-masing kelompok siswa.
Sikap yang dilihat pada penelitian ini merupakan tanggapan terhadap proses pembelajaran menggunakan alat gerak melingkar baik terhadap alat, buku siswa, lks, cara mengajar guru, minat siswa.
Untuk menguji penguasaan konsep siswa dilakukan uji pretes dan postes sehingga diketahui seberapa besar perkembangan pemahaman siswa setelah diadakannya proses pembelajaran menggunakan alat gerak melingkar ini.

D. Rancangan prangkat pembelajaran
1. Rancangan pengembangan alat gerak melingkar
Dalam mengembangkan alat pembelajaran gerak melingkar terlebih dalulu di analisis standar kompetensi yang mesti dikuasai siswa dalam menguasai meteri pembelajaran gerak melingkar beraturan. Dengan melihat cakupan materi yang ada pada gerak melingkar beraturan dikembangkan lembar kegiatan siswa. Berdasarkan variabel-variabel yang di pergunakan dalam peraktikum maka dikembangkanlah alat belajar gerak melingkar ini yang hanya terbatas pada gerak melingkar beraturan.

2. Rancangan RPP,buku siswa, LKS dan evaluasi
Buku siswa dirancang setelah diadakannya penelaahan terhadap kurikulum yang berlaku. Dengan melihat cakupan standar kompetensi yang disyaratkan bagi siswa, merumuskan dan merencanakan RPP serta menelaah sumber-sumber buku lainnya yang relevan maka akhirnya dapat dirancang sebuah buku siwa.
Berpedoman pada kurikulum yang berlaku, standar kompetensi yang harus dikuasai siswa, materi pokok dan pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa, maka dibentuklah sebuah LKS, dan perangkat valuasi bagi siswa.

E. Pengujian alat gerak melingkar
Alat yang dikembangkan pada penelitian ini terlebih dahulu mengikuti uji validitas. Untuk menguji validitas alat dilakukan secara empiris dan praktikalitas oleh validator.
1. Pengujian validitas alat gerak melingkar secara empiris.
Pengujian validitas secara empiris dilihat dari tingkat ketelitian, ketepatan, keberulangan data, dan akurasi terhadap teori.
a. Ketepatan pengukuran (akurasi)
Ketepatan didefenisikan sebagai tingkat perbedaan yang sekecil-kecilnya antara nilai pengamatan dengan nilai yang sebenarnya.(A.C. Sriwasta, 1987:16)
Ketepatan (A) = dimana (Marten, 2004: 33)
= Ketidakpastian mutlak
= Nilai rata-rata data hasil percobaan
= Data percobaan ke –i
Asumsi: alat dikatakan memiliki akurasi tinggi bila tiap data hasil percobaan memiliki nilai

b. Ketelitian pengukuran (presisi)
Ketelitian dikenal juga sebagai repreduksibilitas. Ketelitian pembacaan merupakan kecocokan antara pembacaan-pembacaan itu sendiri. Jika nilai yang sama dari peubah yang terukur, diukur beberapa kali dan memberikan hasil yang kurang lebih sama, maka alat ukur tersebut dikatakan mampu mempunyai ketelitian tinggi dan juga berarti alat ukur tidak mempunyai penyipangan. (A.C. Srivasta.1987:16)
ketelitian (P) (%) =100%-ketidakpastian relatif (%) (Marten, 2004:34)
ketidakpastian relatif =
dimana
Asumsi: alat dikatakan memiliki presisi tinggi bila data hasil percobaan memiliki nilai : 90 %

<100%



c. Keberulangan
Keberulangan data penelitian diuji dari keberagaman data yang dihasilkan. Dari data data yang ada akan dicari variansi atau keberagaman datanya. Jika variansi yang didapatkan nilainya kecil maka data yang dihasilkan memiliki tingkat keberulangan yang tinggi. Untuk mencari variansi dapat digunakan rumusan berikut.


d. Keakuratan terhadap teori.
Dilakukan dengan menganalisis data hasil percobaan dan membandingkannya dengan teori yang ada. Jika hasil yang didapat relatif sama maka dikatakan bahwa alat gerak melingkar yang dihasilkan memiliki kesesuaian pengukuran dengan teori yang ada.

2. Pengujian praktikalitas oleh validator
Selain menggunakan data-data percobaan maka alat ini juga dilihat dari segi keberfungsian, ukuran, perawatan, kemudahan, keamanan, keterandalan, visibilitas internal, ekonomis, edukatif, sosiologis, dan waktu. Masing masing item diberi skor maksimal 5. sehingga skor maksimal yang dapat diperoleh dengan validasi dari 5 orang validator adalah 275. dengan kategori penilaian
Tabel 1. skala penilaian praktikalitas
No Keterangan Jumlah skor
1 Validitas sangat tinggi 221-275
2 Validitas tinggi 166-220
3 Validitas sedang 111-165
4 Validitas rendah 56-110
5 Validitas Sangat rendah 0-55




3. Pengujian efektifitas alat.
Efektifitas alat gerak melingkar ditentukan berdasarkan alokasi waktu yang dihabiskan dalam proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dilihat dari segi:
a. Unjuk kerja
Untuk menilai unjuk kerja siswa, maka selama proses pembelajaran dilakukan pengamatan dan penilaian terhadap kegiatan pemakaaian alat gerak melingkar oleh siswa. Hal-hal yang diamati pada kegiatan siswa saat melaksanakan percobaan adalah mempersiapkan alat dan bahan, pelaksanaan, dan kemampuan membaca data percobaan dan pengolahan data hasil pengukuran untuk mengambil kesimpulan. Masing-masing item pengamatan diberi skor maksimal 4 sehingga skor total yang dapat diperoleh dalam penilaian unjuk kerja siswa adalah 12, dengan keterangan:
* Mempersiapkan alat dan bahan
Tabel 2. Kriteria pemberian skor mempersiapkan alat dan bahan
No Keterangan Skor
1 Jika menggunakan komponen alat gerak melingkar, stopwwatch, tang, mistar 4
2 Jika menggunakan komponen alat gerak melingkar, stopwatch, mistar, 3
3 Jika menggunakan komponen alat gerak melingkar, stopwatch 2
4 Jika menggunakan komponen alat gerak melingkar 1

* Melaksanakan
Tabel 3. Kriteria pemberian skor melaksanakan
No Keterangan Skor
1 Jika merangkai alat dengan benar, menggunakan alat ukur dengan benar, membaca data percobaan dengan benar 4
2 Jika merangkai alat dengan benar, menggunakan alat ukur dengan benar, salah membaca data percobaan 3
3 Jika merangkai alat dengan benar, salah menggunakan alat ukur, membaca data percobaan dengan benar 2
4 Jika merangkai alat dengan benar, salah menggunakan alat ukur, salah membaca data percobaan 1
* Menggunakan hasil pengukuran untuk menarik kesimpulan
Tabel 4. Kriteria pemberian skor menggunakan hasil pengukuran ntuk menarik kesimpulan
No Keterangan Skor
1 Jika menggunakan tabel, membuat grafik, menyimpulkan dari bentuk grafik 4
2 Jika menggunakan tabel, tidak membuat grafik, menyimpulkan dari data di dalam tabel 3
3 Jika jika tidak menggunakan tabel, membuat grafik, menyimpulkan dari bentuk grafik 2
4 Jika tidak menggunakan tabel, tidak membuat grafik, menyimpulkan 1

Dari skor yang telah diperoleh kemudian dilakukan penilaian dengan melakukan konversi:
Konversi nilai= ¬Skor total yang diperoleh siswa x 100
Skor maksimum

b. Penilaian sikap
Penilaian sikap siswa dalam belajar dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat tanggapan siswa terhadap pembelajaran. Aspek yang dilihat adalah alat, LKS, buku siswa, kegiatan pembelajaran, cara mengajar guru

c. Penguasaan konsep
Instrumen penguasaan konsep berupa tes hasil belajar siswa. Dari tes ini akan diperoleh informasi tentang sejauh mana ketuntasan belajar peserta didik, sesuai dengan indikator yang telah dirumuskan pada materi gerak melingkar. Tes yang digunakan meliputi tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan sebelum uji coba dan tes akhir dilakukan setelah uji coba penggunaan alat gerak melingkar untuk melihat pengaruh penggunaan alat terhadap penguasaan konsep siswa. Sebelum diujikan ke subjek penelitian maka terlebih dahulu diujikan untuk divalidasi.
Soal tes yang diberikan dianalisa perbutir soalnya untuk menentukan tingkat kesukaran soal.
x 100%
P = Proportion = Index kesukaran
B = Banyaknya testee yang dapat menjawab benar terhadap butir item yang bersangkutan.
Js= Jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar.
Menurut Robert L Thorndike dan Elizabeth Hagen dalam bukunya berjudul measurement and evaluation in psychology and education mengemukakan (Anas sudijono,1998: 372) :
Tabel 5. Interpretasi tingkat kesukaran soal.
No Besarnya P Interpretasi
1 Kurang dari 0,30 Terlalu sukar
2 0,30-0,70 Cukup (sedang)
3 Lebih dari 0,7 Terlalu mudah
Soal tes juga dilihat daya beda dan keefektifannya.

F. Teknik Pengumpulan Data
Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dilakukan dengan :
1. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang peserta didik. Data-data yang diperoleh berupa :
a. Nama-nama peserta didik
b. Nilai-nilai peserta didik
c. Respon siswa
2. Observasi
Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengumpulkan data penelitian berupa lembaran pengamatan terhadap kinerja siswa mengolah data hasil demonstrasi untuk menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS
3. Tes hasil belajar siswa
Tes hasil belajar dilakukan 2 kali yaitu pretest dan postest dengan tujuan untuk melihat perkembangan pemahaman konsep siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan lat gerak melingkar dilaksanakan.
G. Teknik analisis Data
Data-data yang diperoleh kemudian akan dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif yaitu mendeskripsikan validitas empiris dan praktikalitas dan efektifitas alat gerak melingkar
Efektifitas alat gerak melingkar dari segi hasil belajar siswa dilihat berdasarkan perbedaan daya serap peserta didik antara sebelum dan sesudah pembelajaran.
Hasil belajar peserta didik dilakukan penskoran dengan menggunakan rumus
S=R (Annas, 1998: 303)
Keterangan: S= Skor yang sedang dicari
R= Jumlah jawaban benar.
Skor yang telah diperoleh kemudian di konverter menjadi nilai dengan rumus
Nilai = (Annas, 1998: 318)
Dari nilai yang diperoleh kemudian ditentukan daya serap hasil belajar peserta didik untuk masing-masing ranah kognitif, sebagai acuan untuk melihat tingkat daya serap siswa terhadap proses pembelajaran:
Tabel 6. Tingkat daya serap siswa.
No Daya serap (%) Kategori
1 90-100 Amat baik
2 80-90 Baik
3 70-80 Cukup baik
4 < 70 Kurang baik

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan penilaian acuan patokan (PAP), untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator yang telah ditetapkan. Skor yang dicapai peserta didik ditafsirkan dengan cara membandingkan antara skor yang diperoleh setiap peserta didik dengan skor maksimal yang mungkin dicapai peserta didik untuk seluruh indikator. Dengan demikian penafsiran dari hasil tes tersebut mencerminkan tingkat penguasaan konsep peserta didik
Alat yang telah dibuat kemudian juga diuji tingkat keefektifannya dengan melihat berdasarkan waktu, apakah waktu yang diperlukan dalam pembelajaran menggunakan alat gerak melingkar ini lebih singkat jika dibandingkan dengan yang biasanya dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar